Nulikan aku dalam sesaat
Aku dan sesuatu - 1.October.2009
Seorang anak kecil,
duduk dalam buaian...
ia bernyanyi...sambil buaiannya dihayun.
semakin lama semakin laju.
buaian itu mengarah ke bendang,
luas terbentang..
warna hijau bendang mengubat hatinya.
ia terus bernyanyi...
kadang-kala ia ia merenung bendang,
namun nyanyiannya tiada berhenti..
dia memilih untuk bernyanyi..
di bendang itu ada suatu bayang-bayang..
kenangan masa silam.
cuma akan terlihat di bendang..
anak kecil merindui bayang-bayang itu..
kerana ia adalah coretan anak kecil.
di depan bendang, anak kecil meminta ayah membuat buaian..
untuk melihat bendang luas terbentang,
kemudian menemui bayang-bayang yang dirindui...
anak kecil bertanya kepada ayah..
papa, apakah kalau aku mati..aku juga akan menjadi bayang-bayang di bendang?
papa tersenyum..
menjawab perlahan,
kalau kita cintakan kehijauan, pastilah kita mati menjadi bayang-bayang di bendang..
anak kecil tersenyum, fikirannya ringkas...
tapi papa, aku cintakan hujan...
kalau aku mati...
aku ingin jadi gerimis..
ayah menghayun buyaian baru....
ayah tahu, kamu tidak akan hanya jadi gerimis..
malahan pelangi...
anak kecil memandang ayah...
ayah tersenyum..
anak kecil bertanya lagi...
ayah paling cintakan apa??
ayah melihat bendang...............
renungannya jauh ke dalam...
anak kecil juga berpaling melihat ke bendang....
tanpa jawapan ayah....
dia tersenyum cuma.
gerimis mulai turun...
anak kecil memegang tangan ayah dan menadah hujan di tapak tangan..
ayah, kalau aku jadi gerimis...
aku akan basahkan bendang di hadapan ini..
ayah tersenyum dan mengangkat sebelah tangannya merasai gerimis itu.
sebelah tangannya lagi dipegang oleh anak kecil.
aku ingin menjadi gerimis bisik anak kecil.
supaya aku boleh menjaga bendang..
ayah tersenyum..
dengan penuh makna dan bersyukur...
anak kecil tertawa melihat rintik-rintik hujan.
gerimis dingin kata ayah.
anak kecil bertanya, mengapa gerimis dingin ayah?
ayah senyum...
aku pasti tidak akan jatuh sakit jika aku menjadi gerimis kata anak kecil.
kamu pasti tidak,balas ayah....
dia tersenyum lagi..
bolehkah aku menjadi gerimis ayah?
mungkinkah ayah akan menjadi bayang-bayang di bendang?
ayah senyum lagi..
anak kecil terus bicara..
aku tahu, ayah tidak akan menjadi bayang-bayang di bendang seperti mama.
ayah akan dijaga tuhan.
anak kecil terus memegang tangan ayah..
ada gerimis di tangan ayah.
aku tahu gerimis dingin,
aku tidak ingin ayah kedinginan.
anak kecil senyum sehinggakan matanya turut tersenyum.
semoga ayah dirahmati tuhan.
hayunan buaian itu tidak berhenti,
mereka memandang ke bendang..
bayang-bayang itu tersenyum.
gerimis sudah berhenti.
anak kecil terus bernyanyi.
disisinya seorang ayah penyayang..
wani s`lan
0 dia berbicara:
Post a Comment